- Pengeringan dilakukan hingga permukaan tanah pelataran retak.
- Pengapuran caren/parit dan pelataran secara merata (pengapuran pelataran hanya (6) meter pada bagian pinggir yang berbatasan dengan parit
- Perendaman selama 4 hari untuk mengeluarkan hasil oksidasi dalam tanah dan selanjutnya dilakukan pencucian selama 6 hari dengan cara memasukkan air pasang hingga pelataran terendam secara merata kemudian besoknya di alirkan atau dibuang kembali hingga kering. (lakukan hingga beberapa kali)
- Pemupukan dan pengapuran parit secara merata
- Memasang saringan luar (penyaring kotoran) dan saringan dalam ( penyaring organisme penyaing)
- Media budidaya (air) dimasukkan setelah air guris/konda (istilah lokal kalimantan) hingga naik ke pelataran, macak-macak
- Pembasmian organisme penyaing dengan menggunakan saponin, dibiarkan hingga 6 hari sampai daya racun saponin hilang dan pakan alami mulai tumbuh.
- Media budidaya siap untuk ditebari bibit (benur)
- Setelah benur sampai di lokasi, segera diapungkan di atas permukaan air media budidaya hingga mengembun (sekitar 10-15 menit).
- Satu per satu kantong benur diangkat dan benurnya dimasukkan dalam wadah (ember besar/tong plastik) untuk diaklimatisasi secara flowtrough hingga airnya benar- sama dengan media air budidaya yang ada di tambak (kurang lebih selama 1 jam).
- Selanjutnya benur ditebar merata ke parit dengan menggunakan ember plastik yang permukaannya licin.
- Selama proses budidaya dilakukan kontrol, baik perkembangan bibit maupun kondisi tambak itu sendiri.
- Penambahan air/media selanjutnya dilakukan setelah air puncak, dengan memasukkan air pasang secara pelan-pelan hingga kapasitas maksimum.
- Setelah volume air/media mencapai level maksimum tidak dilakukan penambahan/pergantian air hingga panen.
- Melakukan pengapuran dan pemupukan susulan setiap 5 hari jika diperlukan dengan melihat kondisi kecerahan air (kecerahan yang baik antara 35-45 cm)
- Setelah umur 100-115 hari udang siap untuk dipanen.
- Panen dilakukan secara total dengan memperhatikan semua aspek yang dapat mempengaruhi kualitas udang, termasuk pemotongan kepala udang, pengawetan dan pengangkutan menuju cool storage.